Demam kelinci atau tularemia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menular melalui gigitan serangga, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, atau konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. Gejala demam kelinci bisa bervariasi mulai dari demam, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga infeksi paru-paru atau pernapasan.
Belakangan ini, kasus demam kelinci dilaporkan meningkat di Amerika Serikat, terutama di negara bagian seperti Colorado, Wyoming, dan South Dakota. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus demam kelinci di AS telah mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus demam kelinci antara lain perubahan iklim yang menyebabkan perubahan habitat dan populasi hewan, serta meningkatnya aktivitas manusia di area yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi penularan penyakit ini.
Untuk mencegah penularan demam kelinci, ada beberapa langkah yang bisa diambil, antara lain:
1. Hindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi, seperti kelinci, tupai, dan serangga.
2. Gunakan sarung tangan saat bekerja di luar ruangan atau berkebun.
3. Pastikan memasak daging dengan baik sebelum dikonsumsi.
4. Gunakan perlindungan seperti repelan serangga saat berada di area yang berpotensi terinfeksi.
Jika Anda mengalami gejala demam kelinci atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Demam kelinci bisa diobati dengan antibiotik selama beberapa minggu.
Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di AS, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga, jadi jangan anggap enteng gejala yang mungkin mengindikasikan infeksi demam kelinci. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan.